Yayasan Wisata Desa Adat Sidatapa

Kunjungan artis ibu kota ke Cempaga-sidatapa bali aga      Di pagi yang cerah sekita jam 9 pagi ,,enggak disangka sangka oleh masyarakat desanya di datangi artis terkenal dari jakarta, kedatangan mereka ke bali aga untuk menengok secara langsung keindahan alam, serta aktuvitas masyarakay yang ada di daerah ini, kunjungan sementara di pusatkan di wantilan desa cempaga  yang karna kepenuhan penggemar maka artis di ajak berkeliling menuju desa sidatapa, di desa sidatapa rencananya mereka mengunjungi rumah traditional yang masih bertahan disana kemudian melihat anyaman bambu yang di kerjakan oleh masyarakat di sini, karna ada kendala teknis yaitu meludaknya kedatangan masyarakat yang ingin berkenalan langsung dengan masyarakat, sehingga kunjungan di arahkan ke pusat desa, agar masyarakat bisa menyaksikan artis idolanya secara langsung.     kunjungan di sidatapa hanya sampai 30 menit yang kemudian artis di antar oleh masyarakat ke lacosta untuk makan siang

Makan sehat dengan masakan Jamur Tiram   Desa sidatapa terletak di lereng sebuah bukit ,kurang lebih, 6,5 km diatas permukaan air laut, desa sidatapa memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya, kekayaan alam yang sudah maksimal terkelola adalah perkebunan cengkeh di desa ini, cengkeh sangat subur tumbuh di desa ini, masyarakat di desa sidatapa kebanyakan bermata pencaharian petani, dan pekerjaan pengerajin bambu sebagai sampingannya,      Penduduk desa sidatapa terkenal karna ke uletannya, mengerajin, bertani , di samping itu banyak masyarakat yang mencari terobosan baru, salah satu usaha yang sangat terkenal di desa ini adalah budi daya jamur tiram, jamur tiram sangat cocok tumbuh di desa ini, sehingga masyarakat mulai untuk membudi dayakannya, salah satu pengusaha budi daya jamur tiram di desa sidatapa, adalah bapak chandra, beliau mengatakan hasil produksinya sementara untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa sidatapa, serta bali aga dan sekitarnya, Jamur tiram yang

Menelusuri Jalan Setapak Sambil Menghirup Udara Segar   Berjalan jalan sambil menghirup udara segar di pagi hari di sebuah desa yang masih traditional merupakan pengalaman yang jauh berbeda, kegiatan ini dapat mengurangi tingkat stress , serta akan membuat perasaan yang lebih nyaman, melakukan kegiatan ini kurang lebih 2,5 jam perjalanan, akan menghilangkan kelelahan selama kegiatan kantor atau kesibukan yang lainnya.     Program ini biasanya di laksanakan di akhir pekan, minggu pagi,, lama perjalanan kurang lebih ,2,5 jam, sambil menihmati suasana alam yang masih asri, selama di perjalanan, kita akan menemukan berbagai jenis tanaman perkebunan, seperti cengkeh, kakao,durian, dll, sekitar 1,5 jam perjalanan kita beristirahat di tengah tengah hutan, sambil minum kopi dan dapat juga kita melakukan kegiatan seperti melepaskan burung, setelah itu melanjutkan perjalanan menuju pusat desa.    Di pusat desa kita dapat melihat aktivitas masyarakat seperti menganyam bambu

Pariwisata berbasiskan Budaya dan Alam Desa sidatapa di kenal dengan desa tua, desa ini terletak di lereng perbukitan, desa sidatapa menyimpan kekayaan alam dan budaya yang berlimpah, , budaya di desa ini masih sangat di     lestarikan oleh masyarakatnya, beberapa tarian sakral masih sering di pentaskan saat upacara di pura desa, diantara tarian sakral yang sering di pentaskan, : tari ngabuang, jangkang, rejang. Tarian Ngabuang Pemandangan dari desa sidatapa Dengan konsep pariwisata berbasiskan alam dan budaya, maka budaya yang ada di desa sidatapa akan terus di lestarikan untuk mendukung keberadaan pariwisata ke desa tersebut, dan begitu juga alam, dan satwa akan terus di lestarikan, yang nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri datangnya para tamu ke desa tersebut

Selamat Datang di Desa Traditional Sidatapa, Bali Aga North Bali Untuk informasi lebih detail Contact kami:                                        Phone:+6281236232019                     or :WA+6287762361709                     email:: wayanariawan9@gmail.com                                          alamat marketing: jln yudistira2 kaliasem,lovina,bali                     kode post: 81152

Kawasan Hutan Tukad Langkeng merupakan Tempat Pelestarian Satwa di Bali Aga SCTPB Hutan tukad langkeng terletak di daerah cempaga kecamatan banjar, dan masih berada di kawasan wisata terpadu SCTPB, jaraknya cukup dekat dari pusat lovina, sekitar 15menit dari lovina, hutan ini sudah menjadi tempat pelestarian satwa sejak 2 tahun lalu, dan akan terus di lestarikan untuk di persiapkan menjadi obyek wisata, sekarang sudah tampak hasil dari pelestarian satwa di daerah tukad langkeng, di sekitar daerah ini sekarang kera kera yang ada sudah mulai bermunculan ke luar hutan, mereka bercanda menihmati suasana hutan yang masih lestari.    Di samping hutan yang lebat dari sini juga kelihatan pemandangan laut yang begitu indah, serta sunsetnya yang sangat memukau, layaknya pemandangan yang sangat menankjubkan,  Berkunjunglah ke kawasan ini, anda akan menihmati pemandangan yang spectakuler.

Bergotong Royong Membuat Bagan jalan menuju Air Terjun Mampah     Air terjun mampah yang ada di desa sidatapa terletak kurang lebih 1,5 km dari pusat desa ke arah barat, jalan menuju air terjun sudat terpaping sepanjang 1.3 km, dan dari jalan paving ke air terjun kurang lebih sekitar 150 meter masih dalam pembuatan. air terjun mampah merupakan satu satunya air terjun yang ada di desa sidatapa, air terjun ini tidak sepanjang tahun namun, sumber mata air yang besar ada di sebelahnya yang mengalir sepanjang hari, air ini sangat dingin, dan di maanfaatkan sebagai air minum serta untuk mandi oleh warga setempat. sepanjang perjalanan menuju air terjun dari pusat desa menuju air terjun mampah terdapat aneka jenis tanaman seperti kebun cengkeh, kakao,durian manggis, dll,

Membuat Gula Merah merupakan Pekerjaan Sampingan    Desa bali aga di kecamatan banjar yang di kenal dengan nama SCTPB selain mempunyai potensi perkebunan cengkeh ,juga masih banyak terdapat pohon aren di daerah ini.,pohon aren di tanam di sela sela pohon cengkeh, dan juga banyak terdapat di samping sungai sebagai penyangga tanah biar tidak longsor, dari aren masyarakat memaanfaatkanya untuk membuat nira dan kemudian membuat gula merah, gula merah yang di produksi di bali aga sudah terkenal sampai ke seluruh bali.    Pohon aren di samping berfungsi untuk menahan air juga bisa di gunakan untuk bahan baku untuk pembuatan rumah, tetapi masyarakat sangat jarang yntuk menebang pohon aren karna akan di buat Nira, atau sering di sebut degn Tuak {bhs lokal] Pembuatan gula merah bisanya di lakukan oleh kelompok wanita wanita di bali aga, disini berbagi tugas, lelakinya bertuga untuk membuat Nira dan kemudian wanita nya bertuga untuk memproses nira menjadi gula merah'

                    Tari ngabuang merupakan tari sakral desa sidatapa, tarian ini biasanya di lakukan oleh para remaja di desa sidatapa, tarian ini di pentaskan saat ada upacara di pura desa tari ngabuang sangatlah unik, mereka berkeliling dengan kelompoknya dan ada satu yang menjadi peminpin tarian tersebut Tarian ngabuang biasanya di pentaskan aat acara kuningan , di pura desa, untuk mengetahui tarian ini datanglah ke desa sidatapa,tepatnya hari raya kuningan

Tarian Rejang tarian yang di pentaskan di Pura Desa    Tarian rejang merupakan tarian sakral, tarian ini hanya di pentaskan di pura desa saat upacara adat seperti hari kuningan,ka tarian ini biasanya di lakukan oleh remaja remaja desa yang masih muda belia, mereka menari dengan senang bersama sama mengikuti irama gamelan yang di tabuhkan,    Tarian rejang yang ada di desa sidatapa ,masih lestari sampai sekarang karna masyarakat di haruskan yang masih berusia muda belajar menari,, belum lengkaplah rasanya sebagai warga sidatapa jika remaja wanitanya tidak bisa menari rejang. Pelestarian tarian ini di lakukan di saat usia dini dan di latih oleh para seniornya, karna di setiap hari kuningan akan di pentaskan di pura desa, Datanglah saat manis kuningan jika ingin menyaksikan tarian rejang

Kawasan Wisata yang Berbasis Alam Dan Budaya     Desa sidatapa terletak di sebuah bukit dengan lereng pegunungan yang indah,jarak dari pusat lovina hanya sekitar 9 km ,atau 20 menit perjalanan berkendaraan, di desa ini anda bisa melihat kegiatan masyarakat nya seperti mengerajin bambu, bercocok tanam,      Kawasan yang sering di kunjungipara wisatawan manca negara seperti rumah traditional yang sering disebut dengan Bale gajah tumpah salu, di samping menyimpen kekayaan budaya, desa ini juga menyediakan ke indahan alam yang sangat luar biasa, dari sini kita bisa menyaksikan keindahan pemandangan laut yang menakjubkan. Desa sidatapa dulunya sangat di takuti karna sering terjadi kriminal serta desa ini sering bergejolak dengan desa desa tetangga, namun belakangan ini disulap menjadi pengembangan kawasan strategis kawasan pariwisata berbasiskan Alam dan Budaya, let,s be smile

              Pelepasan Burung di Desa SCTPB Bali aga    Pelestarian satwa di lima desa bali aga di lakukan serentak di mulai sejak tahun 2015 desember sampai januari 2017, dan sudah berjalan selama dua tahun, pelepasan burung di lakukan oleh        masyarakat, pengusaha serta lembaga sosial masyarakat di hutan -hutan yang ada di bali aga, adapun jumlah burung yang di lepas sebanyak 9875 ekor dan akan terus di lakukan setiap akhir tahun, adapun jenis burung yang di lepas adalah burung -burung pemakan ulat dengan harapan untuk menjaga keseimbangan di lahan perkebunan masyarakat,,,,,         Program pelepasan burung di bali aga pertama sekali di lakukan di hutan kayu mas desa sidatapa, bersama dengan kelompok masyarakat pencinta lingkungan desa sidatapa {MY DARLING],dan terus di lakukan secara periodik di masing masing banjar di desa sidatapa,setelah pelepasan burung di desa sidatapa,kemudian di lanjutkan di desa cempaga ,tigawasa, pedawa, kemudian ban

Bale Gajah Tumpang Salu       Desa sidatapa merupakan salah satu desa tua yang  ada di kecamatan banjar, memiliki berbagai potensi yang akan di kembangkan sebagai obyek wisata, nuansa pedesaan yang masih kental serta di dukung dengan adanya pemandangan yang sangat indah dan budaya yang masih kental disini. Salah satu potensi budaya yang masih di lestarikan di desa ini adalah peninggalan rumah adat         Rumah adat desa di sidatapa di kenal dengan nama Bale gajah tumpang salu yang memiliki, arti sebagai berikut bale berarti rumah, gajah berarti simbul ilmu pengetahuan, tumpang sama dengan tingkat, dan salu artinya tiga,, secara keseluruhan berarti rumah yg menyimpan berbagai ilmu pengetahuan yang bertingkat tiga,tingkat yang di maksud bukan rumah bertingkat tetapi rumah tersebut memiliki tiga ruangan yakni. Nista mandala:  ruangan ini khusus untuk menerima tamu atau bisa juga melakukan kegiatan sehari hari yaitu menganyam, atau yang lainnya Madya mandala