Skip to main content

Pelestarian Budaya sebagai Aset Pariwisata Buleleng

Bale Gajah Tumpang Salu





      Desa sidatapa merupakan salah satu desa tua yang  ada di kecamatan banjar, memiliki berbagai potensi yang akan di kembangkan sebagai obyek wisata, nuansa pedesaan yang masih kental serta di dukung dengan adanya pemandangan yang sangat indah dan budaya yang masih kental disini.
Salah satu potensi budaya yang masih di lestarikan di desa ini adalah peninggalan rumah adat
        Rumah adat desa di sidatapa di kenal dengan nama Bale gajah tumpang salu yang memiliki,arti sebagai berikut bale berarti rumah, gajah berarti simbul ilmu pengetahuan, tumpang sama dengan tingkat, dan salu artinya tiga,, secara keseluruhan berarti rumah yg menyimpan berbagai ilmu pengetahuan yang bertingkat tiga,tingkat yang di maksud bukan rumah bertingkat tetapi
rumah tersebut memiliki tiga ruangan yakni.

Nista mandala:
 ruangan ini khusus untuk menerima tamu atau bisa juga melakukan kegiatan sehari hari yaitu menganyam, atau yang lainnya
Madya mandala 
yakni ruangan untuk melakukan kegiatan memasak,mempersiapkan alat alat upacara, di ruangan ini terdiri dari tempat penyimpanan air, dapur, tempat makan yang lazim disebut dengan Penggak pengaman { bhs lokal]/meja makan,, di salah satu bagian dari ruangan madya mandala, juga berpunsi sebagai tempat pemujaan para leluhur baik yang sudah di aben maupun yang belum.
Utama mandala,
 merupakan tempat untuk melakukan persembahyangan/ pemujaan kepada ide penembahan[ ide sanghyang widhi wasa] di ruangan ini juga di lengkapi dengan 2 tempat tidur yang sehari harinya,juga berfungsi untuk tempat tidur keluarga, dan juga berfungsi untuk tempat dalam menyelenggarakan upacara adat,, selain itu ruang utama mandala merupakan tempat untuk menyimpan benda benda yang bersejarah, atau di sakralkan serta juga menyimpat pusaka leluhur, seperti keris, lontar,dll
  • Keberadaan rumah traditional desa sidatapa, hanya tinggal beberapa unit yang masih asli tetapi masyakat terus melestarikan keberadaannya walaupun dengan melakukan renovasi padabagian bagian tertentu,, mengingat perkembangan jaman yang berkembang, maka rumah itu sekarang juga berfunsi sebagai rumah adat dan sekalipun menjadi rumah sehat karna masyarakat sehari hari tinggal di dalam rumah itu sendiri    , keberadaan rumah traditional akan terus bertahan karna tradisi adat yang ada di sidatapa mengharuskan kramanya [warga] memiliki  rumah adat 
  • sebagai syarat muntlak kepada warga yang sudat mekrame [ warga yang sudah masuk administrasi adat]
  • Letak dan posisi : posisi rumah adat desa sidatapa selalu membelakangi jalan ,kemungkinan ini ada kaitannya dengan sejarah masa lalu di mana ada kedudukan tentara majapahit di daerah ini, ini di perkuat dengan adanya cerita rakyat bawa jaman dulu masyarakat asli desa sidatapa sering di ganggu oleh keberadaan para raksasa di daerah ini,,dan jika kita lihat dari bentuk rumah serta struktur rumah tersebut ada juga benarnya, dimana mereka sembahyang, di dalam, dan bentuk jendela rumah sangat kecil,.
  • Demikian ulasan singkat mengenai rumah traditional di desa sidatapa                                                                               

Comments

Popular posts from this blog

Pembuatan Gula aren di Desa Sidatapa

berwisata ke desa sidatapa,, disamping kita bisa menengok rumah traditisional,kita juga bisa mengunjungi,tempat pembuatan gula aren yang di kerjakan secara traditional,,suasana disini sangat kental dengan nuansa pegunungan yang penuh di tumbuhi dengan pohon aren, mereka memamfaatka pohon aren sebagai gula, disamping itu juga terkadang mereka hanya menjual tuaknya kepada masyarakat sekeliling pada saat harga gula aren murah,

Sejarah Singkat Desa Sidatapa

Desa Sidetapa adalah Desa Tua / Desa Bali Aga, diperkirakan Desa Sidetapa mulai didirikan pada tahun 785, dengan penduduk pendatang dari : Sekitar Daerah Batur dari Daerah Dauh Toro Ireng dan Daerah Jawa pengikut Rsi Markandea, Adapun pendududk Desa Sidetapa pada waktu itu terdiri dari 3 kelompok : 1. Kelompok yang menamakan dirinya warga Pasek yang mendiami wilayah Leked 2. Kelompok yang menamakan dirinya warga Patih yang mendiami wilayah Desa Kunyit. 3. Kelompok yang menamakan dirinya warga Batur yang mendiami wilayah Sekarung dan semuanya ada di wilayah Desa Sidetapa, yang mana Desa Sidetapa dulunya bernama Desa Gunung Sari Munggah Tapa. Mengenai sejarah terjadinya Desa Sidetapa sampai saat ini belum adanya prasasti yang menunjukan dengan jelas dan hanya dapat diketahui melalui penuturan tetua Desa Sidetapa. namun dapat disimpulkan bahwa Desa Sidetapa merupakan Desa Bali Aga (bali=bali, aga=gunung)yaitu orang bali yang ada di gunung,,entah mereka itu bali asli,, ataupun bali majapah

Selamat Datang Di Desa Traditional Sidatapa

Desa sidatapa merupakan salah satu desa kuno yang terletak di bali utara, tepat nya di kecamatan banjar,singaraja, kurang lebih 650meter dari permukaan air laut,, dengan kondisi geografis yang sangat baik sehingga sangat cocok di pakai sebagai lahan perkebunan,, hasil perkebunan yang paling menonjo ialah hasil cengkeh, hampir rata-rata penduduknya memiliki lahan cengkeh yang menjadi salah satu komudite unggulan desa sidatapa Disamping pertanian ,penduduknya sangat aktif untuk melakukan kegiatan pengerajin bambu, hasil kerajinan mereka di pasarkan ke kuta,denpasar, melihat potensi yang di miliki oleh desa sidatapa, maka sangat perlu di bangun wisata budaya dan alam di daerah ini,, tamu-tamu manca negara sudah sering mengunjungi desa ini,, karna disini sangat lah unik,,

Sidatapa Master Plan


Lihat Desa Traditional Sidatapa di peta yang lebih besar